Classical soil mechanics - Fase I (1776 sampai 1856)
|
Charles Augustin Coulomb (1736-1806) |
Selama periode ini, perkembangan ilmu geoteknik masih didominasi oleh ilmuan dan insinyur dari Perancis. Charles Augustin Coulomb (1736-1806), yang kita kenal dengan "teori Coulomb" pada salah satu tulisannya yang terkenal pada tahun 1776 dengan menggunakan prinsip kalkulus menentukan posisi tepat dari permukaan geser tanah dibelakang dinding penahan. Pada analisisnya, Coulomb menggunakan hukum geser dan kohesi untuk tanah. Kemudian pada tahun 1820, study yang dilakukan oleh Coulomb mengenai kemiringan urugan dan tentang urugan yang menahan beban tambahan (surcharge) dipelajari kembali oleh insinyur Perancis yaitu Jacques Frediric Francais (1775-1833) dan juga oleh Profesor mekanika Claude Louis Marie Henri Navier (1785-1836).
Pada tahun 1840, seorang insinyur militer dan juga profesor mekanika, Jean Victor Poncelet (1788-1867) mengembangkan teori Coulomb menggunakan metode grafik untuk menentukan besaran tekanan tanah lateral pada dinding penahan vertikal maupun miring dengan berbagai bentuk permukaan tanah. Beliau juga yang pertama kali menggunakan simbol ϕ untuk sudut geser tanah. Profesor ini pula yang pertama kali menerapkan teori daya dukung ultimate pada pondasi dangkal.
|
William John Macquorn Rankine (1820-1872) |
Berakhirnya classical soil mechanics fase I ini ditandai oleh publikasi pertama pada tahun 1857 oleh William John Macquorn Rankine (1820-1872), seorang profesor sipil di Universitas Glasgow. Penelitian beliau terkait teori tekanan tanah dan keseimbangan massa tanah. Teori Rankine boleh dikatakan sebagai penyederhanaan dari teori Coulomb sebelumnya.
Classical soil mechanics - Fase II (1856 sampai 1910)
|
Henry Philibert Gaspard Darcy (1803-1858) |
Beberapa hasil percobaan dari uji laboratorium untuk sampel pasir muncul pada literatur di fase ini. Satu dari publikasi paling awal dan penting yaitu oleh insinyur perancis, Henry Philibert Gaspard Darcy (1803-1858). Pada tahun 1856, ia mempublikasikan penelitian tentang permeabilitas material pasir. Berdasrkan hasil penelitiannya, Darcy mempersembahkan koefisien permeabilitas, merupakan parameter dalam rekayasa geoteknik yang sangat berguna hingga saat ini.
|
Joseph Valentin Boussinesq (1842-1929) |
Selanjutnya kita juga mengenal Sir George Howard Darwin (1845-1912), seorang profesor astronomi yang melakukan pengujian laboratorium dalam menentukan momen guling pada dinding penahan pasir yang tinggi pada konsistensi pasir lepas maupun padat. Kontribusi lainnya yang dilakukan pada periode ini adalah publikasi pada tahun 1885 oleh Joseph Valentin Boussinesq (1842-1929) yang mengembangkan teori distribusi tegangan pada beban bermedia homogen, semi infinite, elastis dan isotropik. Selain itu pada tahun 1887, Osborne Reynold (1842-1912) mendemonstrasikan fenomena dilatansi pada pasir.
Medern Soil Mechanics (1910 sampai 1927)
|
Albert Mauritz Atterberg (1846-1916) |
Pada periode ini, hasil penelitian sudah berkembang pada tanah-tanah lempung berupa sifat dasar dan parameter tanah lempung. Sekitar tahun 1908, Albert Mauritz Atterberg (1846-1916), seorang ahli kimia dan ilmuan tanah berkebangsaan Swedia, menentukan ukuran fraksi tanah lempung lebih kecil dari 2 mikron. Pada tahun 1911, dia mempublikasikan tentang konsistensi partikel lempung dengan mendefinisikan batas cair, plastis dan susutnya. Dia pun mendefinisikan index plastis yang merupakan selisih dari batas cair dan batas plastis.
Pada periode inipun kita mengenal Arthur Langley Bell (1974-1956) seorang insinyur sipil berkebangsaan Inggris yang bekerja mendesain dan membangun seawall di Rosyth Dockyard. Berdasarkan pengalaman kerjanya, dia mengembangkan hubungan antara tekanan lateral dan tahanan pada tanah lempung juga daya dukung pondasi dangkal pada tanah lempung. Ia juga menggunakan kotak geser untuk mengukur kekuatan geser tanah lempung tidak terganggu pada kondisi undrained.
|
Wolmar Fellenius (1876-1957) |
Wolmar Fellenius (1876-1957), seorang insinyur berkebangsaan Swedia mengembangkan analisis stabilitas pada lereng tanah lempung jenuh air (dimana, ϕ=0) dengan asumsi bidang geser kritis berupa busur lingkaran.
|
Karl Terzaghi (1883-1963) |
Karl Terzaghi (1883-1963) seorang berkebangsaan Austria mengembangkan teori konsolidasi untuk lempung yang kita gunakan sampai hari ini. Teori tersebut dikembangkan pada saat beliau mengajar di American Roberts College di Istanbul, Turki. Teori konsolidasi tersebut telah dipublikasikan pada terzaghi's celebrated book "Erdbaumechanik" pada tahun 1925.
Disarikan kembali dari :
Textbook "Principles of Geotechnical Engineering 7th" oleh Braja M. Das